Sunday, January 9, 2011
Perang Besar,China Blokir 60.000 Situs Porno
Tahun 2010
China melancarkan
perang melawan
pornografi. Sebanyak
60.000 situs pornografi
diblokir, tak hanya itu,
hampir 5.000 orang
dipenjarakan dalam
kampanye anti cabul.
Pemerintah Beijing
melakukan aksi
pembersihan besar-
besaran itu karena
menganggap konten
porno yang beredar di
internet dan telepon
genggam bisa merusak
kesehatan emosional
anak-anak.
Meski demikian, langkah
tegas China yang mulai
diluncurkan Desember
2009 menuai kritik.
Sebab, tak hanya konten
porno, pemerintah juga
menyensor banyak situs
yang dianggap sensitif
secara politik.
Menurut Wang Chen,
Kepala Kantor Bidang
Informasi, tindakan
ofensif ini sangat
penting.
"Kampanye yang kami
lakukan sukses besar,
tak mudah untuk
mencapainya," kata dia,
seperti dimuat situs
Daily Mail, Kamis 30
Desember 2010.
"Kami membuat internet
lebih bersih dari
sebelumnya yang banyak
mengandung unsur
pornografi."
Wang Chen mengklaim,
kampanye yang
dilakukan pemerintah
bisa diterima dengan
baik oleh masyarakat.
Namun, kata dia,
kampanye ini belum
berakhir. Perang
melawan pornografi
akan berlangsung dalam
waktu lama.
"Selama ada orang-
orang dengan motif
buruk ingin
menyebarkan informasi
soal kekerasan dan
pornografi, kami akan
terus melakukan
kampanye ini untuk
menindak tegas
penyebaran informasi
itu," kata Wang Chen.
Selama kampanye
digalakkan, ada 4.965
tersangka yang
ditangkap. Lebih dari
1.300 menerima
hukuman dalam kategori
kasus kriminal -
sebanyak 58 di
antaranya dipenjara
selama lima tahun atau
lebih.
Pemerintah China telah
melakukan pemeriksaan
atas konten 1,79 juta
situs dan menghapus 350
juta artikel, gambar, dan
video yang dinilai porno.
Dengan estimasi 450 juta
pengguna internet atau
lebih dari sepertiga
jumlah penduduknya,
China adalah populasi
online terbesar di dunia.
Pemerintah China
diketahui telah
memblokir sejumlah
situs populer seperti
YouTube, Twitter, Flickr
dan Facebook.
Pemerintah China
menuduh, situs-situs
tersebut membawa
pengaruh berbahaya
pada keamanan China,
termasuk menayangkan
gambar-gambar protes
di daerah-daerah sensitif
seperti Tibet.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment