Monday, December 27, 2010

Laser Gun,Alat Yg Dapat Merusak Pandangan

Pada
pertandingan pertama
final piala Suzuki AFF
Cup 2010 di stadium
Bukit Jalil, Malaysia,
pendukung tim tuan
rumah kedapatan
menggunakan sinar laser
berwarna hijau untuk
mengganggu konsentrasi
permainan para pemain
timnas Indonesia.
Penggunaan laser ini
mengundang protes
berbagai kalangan,
termasuk Presiden Susilo
Bambang Yudhoyono.
Bahkan, banyak
kecaman ditujukan pada
Malaysia.
Sebenarnya, apa itu
laser hijau?
Di pasaran, saat ini ada
5 jenis laser yang umum
digunakan sebagai
pointer ketika
melakukan presentasi
atau hingga untuk
aplikasi lain seperti
cahaya hiasan di acara
pertunjukan. Kelimanya
adalah laser merah,
kuning, hijau, biru, ungu.
Laser merah adalah
laser yang paling umum
digunakan untuk
presentasi dan
dipancarkan dengan
cahaya berpanjang
gelombang 671
nanometer. Laser
kuning, dipancarkan
pada 593,5 nanometer
memiliki output antara
1mW (miliwatt) hingga
sekitar 10mW. Proses
pembuatan laser kuning
cukup rumit dan
membutuhkan stabilizer
suhu dan pendinginan.
Ini menyulitkan laser
kuning dibuat dalam alat
berukuran kecil.
Sama seperti laser
kuning, pembuatan laser
hijau juga lebih
kompleks dibanding
laser merah. Cahaya
hijau yang dihasilkan
merupakan hasil dari
proses tidak langsung
yang diawali dengan
pembuatan sinar dengan
daya besar (umumnya
antara 100 sampai 300
mW). Sinar laser dengan
panjang gelombang 532
nanometer bisa dibuat
dengan daya output
yang berbeda. Namun
umumnya, laser hijau
dengan output 5 mW
aman digunakan.
Laser biru memiliki
konstruksi serupa
dengan laser hijau. Ada
dua diode yang
digunakan untuk
memproduksinya yakni
yang mampu
menghasilkan laser 450
nanometer dan 405
nanometer. Versi 450
nanometer lebih terang
karena panjang
gelombangnya lebih
dekat dengan puncak
sensitivitas mata
manusia.
Laser ungu
memancarkan cahaya
berpanjang gelombang
405 nanometer, dekat
dengan ultraviolet yang
berada di batas
kemampuan
pengelihatan ekstrim
manusia dan bisa
menghasilkan nuansa
warna biru. Laser ini
umum digunakan pada
perangkat Blu-ray.
Pemanfaatan Laser Hijau
Seperti dikutip dari
Green Laser Beam, 27
Desember 2010, pointer
laser berwarna hijau
umumnya jauh lebih
terang (mencapai
sekitar 60 kali lipat)
dibandingkan dengan
laser pointer berwarna
merah. Dari sisi jarak,
titik ujung sinar laser
hijau mampu mencapai
jarak yang lebih jauh
dibanding laser pointer
merah. Warnanya yang
hijau juga membuat
cahaya dari laser pointer
ini bisa lebih mudah
diketahui
keberadaannya.
Di Amerika Serikat, laser
hijau umum
dimanfaatkan oleh
kepolisian atau militer.
Polisi dapat
menggunakan perangkat
seperti pistol yang
menggunakan laser hijau
untuk mengganggu
pengelihatan para
tahanan saat petugas
masuk ke sel, misalnya
untuk mengambil
tahanan.
Perangkat yang disebut
‘ laser optical distracter’
itu bekerja dengan
menembakkan
gelombang cahaya yang
dapat mencapai jarak
hingga 2400 meter. Saat
diarahkan ke mata
seseorang, cahaya itu
mengakibatkan
kerusakan penglihatan
temporer. Ia hanya
dapat melihat cahaya
kuning, hijau dan hitam.
“Dengan menembakkan
cahaya ini ke mata
korban, Anda dapat
berjalan ke arahnya
tanpa ia bisa melihat
Anda, ” kata Robert
Battis, Chief Executive
Officer Laser Energetics,
salah satu perusahaan
pemasok perangkat
laser. “Meski demikian,
laser yang dibuat cukup
aman untuk mata, lebih
aman dibandingkan
dengan laser pointer
biasa, ” ucapnya.
Meski tidak dalam
bentuk laser pointer, di
dunia militer, laser hijau
juga memiliki banyak
kegunaan. Misalnya
untuk melacak
persembunyian seorang
sniper atau mengungkap
keberadaaan senapan
mesin di balik semak-
semak.
Bahaya Penggunaan
Laser
Meski perangkat laser
yang beredar umumnya
tidak berbahaya, akan
tetapi bukan berarti
sinar laser itu tidak
mengandung potensi
merusak. Untuk
mencegah kerusakaan
tak sengaja terhadap
retina mata manusia,
sejumlah negara telah
memberi batasan untuk
daya output maksimal
perangkat laser.
Di Inggris, kalangan
dokter menolak adanya
laser pointer yang
memiliki daya output
lebih dari 1mW dijual
secara bebas. Di
Amerika Serikat, laser
yang boleh digunakan
secara umum hanyalah
laser yang daya
maksimalnya hingga
5mW.
Di Swiss, pernah ada
kasus di mana seorang
anak membeli laser
pointer berkekuatan
150mW. Ia kemudian
menembakkan laser
pointer itu ke kaca dan
memantul ke matanya.
Akibatnya, ia mengalami
kebutaan temporer pada
satu mata dan
mengalami penurunan
pengelihatan hingga 60
persen di mata lainnya.
Meski penglihatan anak
tersebut akhirnya
kembali ke kondisi
mendekati normal,
dokter menyebutkan
laser dengan kekuatan
150mW sangat
berbahaya. Ia bisa
membuat lubang di
kertas, menyalakan
korek api, meletuskan
balon dan bahaya
lainnya seperti
mengakibatkan
kebutaan.
Dari penelitian terakhir,
risiko yang dihadapi
mata manusia akibat
terkena laser yang
memiliki daya hingga
5mW memang relatif
kecil. Akan tetapi,
terimbas laser dengan
periode lebih lama,
misalnya 10 detik atau
lebih, bisa menyebabkan
kerusakan.
Di Inggris, UK Health
Protection Agency
sendiri sudah
mengeluarkan
peringatan terhadap
maraknya laser pointer
berkekuatan besar
(lebih dari 1 mW) yang
umumnya menggunakan
laser hijau yang marak
beredar di Internet dan
mampu menghasilkan
laser dengan kekuatan
beberapa ratus mW.
Pasalnya, perangkat ini
sangat berbahaya dan
tidak cocok untuk dijual
secara bebas.

No comments:

Post a Comment