Thursday, December 23, 2010

Kolera Renggut Lebih dari 900 Nyawa di Haiti

Tak terkira
penderitaan masyarakat
Haiti. Setelah dihajar
bencana gempa Bumi 7
skala Ricter pada Selasa
12 Januari 2010, kini
wabah kolera
merenggut korban jiwa.
Seperti dimuat
Telegraph, Senin 15
November 2010, Hanya
sebulan, korban tewas
akibat wabah kolera
meningkat menjadi 917
orang. Padahal, baru
Jumat lalu, Departemen
Kesehatan Haiti
mengumumkan ada
sebanyak 796 kematian.
Melejitnya jumlah
korban kolera adalah
sebuah gambaran
betapa putus asanya
negara tersebut
menyediakan
infrastruktur dan
fasilitas kesehatan yang
baik.
Kekhawatiran kondisi
Haiti meningkat pasca
bencana gempa tahun
lalu.
Dari 10 provinsi di Haiti,
enam di antaranya
sudah terjangkit epidemi
Kolera. Sebanyak 14.642
orang dirawat di rumah-
rumah sakit dengan
fasilitas seadanya dan
dalam kondisi kurang
siap menghadapi wabah.
Setidaknya 27 dari
kematian tercatat di
ibukota Haiti, Port-au-
Prince, termasuk
wilayah kumuh
terbesar, Cite Soleil dan
sekitarnya.
Para pejabat bagai
terteror, mereka kini
khawatir skala epidemi
bisa meningkat
eksponensial, apalagi
jika kolera menyusup ke
tenda-tenda
pengungsian -- di mana
ratusan ribu korban
gempa hidup dalam
kondisi berdesakan dan
tak sehat.
Kolera disebabkan oleh
infeksi bakteri dari usus.
Penyakit itu ditandai
dengan gejala diare,
muntah-muntah, dan
kram pada kaki.
Demikian menurut Pusat
Pengendalian dan
Pencegahan Penyakit AS
(CDC). Dalam kasus-
kasus tertentu, cairan di
dalam tubuh bisa
terkuras dengan cepat
sehingga penderita
mengalami dehidrasi dan
syok. Tanpa perawatan,
kematian bisa terjadi
dalam hitungan jam.
Kolera biasanya terjadi
setelah penderita
mengonsumsi makanan
dan atau air yang tidak
bersih maupun tinggal di
dekat fasilitas sanitasi
atau saluran air yang
buruk.

No comments:

Post a Comment