Thursday, December 23, 2010

Anak Yatim Haiti Jadi 'Kado Natal' di Prancis

Lebih dari 100
anak-anak yatim piatu di
Haiti diterbangkan ke
Prancis Rabu, 22
Desember 2010 untuk
bertemu keluarga baru
mereka. Keluarga
berbahagia ini
mengatakan anak-anak
ini adalah kado natal
yang datang lebih awal.
Anak-anak yang
kehilangan orang tua
mereka pada gempa di
Haiti awal tahun ini
dipakaikan mantel
musim dingin baru
berwarna cerah.
Beberapa dari mereka
dibungkus selimut tebal
ketika mendarat di
bandara Charles de
Gaulle pada musim
dingin terparah di Eropa.
Sebanyak 113 anak yatim
diadopsi oleh keluarga di
Prancis tersebut adalah
yang beruntung
dibandingkan ribuan
anak yatim lainnya di
Haiti.
Dilaporkan, gempa Haiti
menewaskan sekitar
230.000 orang, dan
melukai 300.000 lainnya,
satu juta orang juga
kehilangan tempat
tinggal. Sementara itu,
ribuan anak menjadi
yatim seketika.
Melansir dari laman
Associated Press,
pemerintah Prancis
telah menyewakan
sebuah pesawat khusus
untuk keluarga di
Prancis yang akan
mengadopsi anak-anak
Haiti. Ibu adopsi, Isabella
Frapat, memilih seorang
anak berusia 15 bulan
bernama Mael, yang dia
peluk dengan erat.
“Ini adalah kebahagiaan
sejati dan semuanya
terjadi pada saat Natal,”
ujar Frapat.
“Hadiah Natal yang
sangat, sangat bagus,”
ujar bapak adopsi,
Barque Partube.
Kedatangan anak yatim
ini adalah kedatangan
pertama dari 300 anak
yatim yang akan tiba di
Prancis. Mereka akan
memulai hidupnya
sebagai warga Prancis
setibanya di bandara.
Penerbangan
selanjutnya diperkirakan
akan dilakukan besok.
Adopsi oleh warga
Prancis akhirnya
terlaksana setelah para
keluarga ini mendesak
pemerintah agar
mempercepat birokrasi
prosedur pengadopsian.
Sebelumnya, masalah
adopsi internasional
menjadi isu yang sensitif
di Haiti menyusul
diculiknya 33 anak Haiti
oleh sekelompok
misionaris dari AS.
Mereka mengatakan
anak-anak tersebut
adalah yatim piatu,
namun setelah ditelusuri
mereka masih memiliki
orang tua.

No comments:

Post a Comment