Wednesday, March 2, 2011

Pendusta Patut Mendapat Laknat



Dusta adalah akhlak yg paling buruk.Hal ini sesuai dengan Firman Allah SWT:

"Laknat Allah ditimpakan kepada orang-orang dusta".
(QS.Ali-Imran: 61).

"Terkutuklah orang-orang yang banyak berdusta".
(QS.Adz-Dzariat:10)

Rasulallah saw.selalu menyeru kpd kebaikan dan kebajikan yang mendekatkan kita kpd Allah dan surganya,serta memperingatkan kita agar menghindari kejahatan dan kekejian karena hal ini akan mendekatkan kita kepada neraka dan azab Allah swt.
Sabda Rasulallah saw:

"Jauhilah dusta,karena dusta itu membawa orang kepada perbuatan keji,dan perbuatan keji membawa orang keneraka.Selama orang berdusta dan memilih segala yg dusta(ucapan maupun perbuatan),maka akhirnya Allah menetapkannya sebagai pendusta".
(HR.Bukhori dan Muslim).

Seorang pendusta tidak akan menemukan Jalan hidayah karena Allah swt.tdk akan mempermudah jalan itu baginya.Firman Allah swt:

"Sesungguhnya Allah tdk memberi petunjuk bagi orang-orang yg melampaui batas(musrif) lagi pendusta".
(QS.Ghofir:28).

Dusta menyebabkan manusia menjadi sial dan naas,serta memancing murka dan laknat Allah swt.Dan itu jelas merupakan bencana bagi manusia meskipun bencana itu datang pada waktu kemudian.

Seseorang yg berdusta sebenarnya karena terdorong oleh kerendahan dirinya.Kalau dia berjiwa mulia maka dia tdk akan berdusta.Dusta adalah salah satu sifat dari tiga sifat orang munafik,sebagaimana sabda Rasulallah saw:

"Tanda-tanda orang munafik itu ada tiga;Bila berbicara dusta,Bila berjanji tdk ditepati,dan Bila diamanati dia khianat".
(HR.Bukhari,Muslim,At-Turmudzi,dan An-Nasa'i).

Dalam satu Riwayat diterangkan bahwa Nabi Musa as bertanya kepada Allah swt."Ya Allah,hambamu yang bagaimana yg paling baik amalnya"
Allah swt menerangkan:"Yang Lidahnya tdk dusta,yang hatinya tdk buruk bernoda,dan yang kemaluannya tdk berzina".

Namun dlm beberapa hal orang dibolehkan berdusta,seperti dlm peperangan,waktu mengislah(mendamaijan)antara manusia yang sedang berselisih,kepada isteri untk menghindari timbulnya pertengkaran,dan sebaliknya isteri terhadap suami demi kebaikan.

Para ulama memperbolehkan dusta terhadap orang zalim dengan maksud membunuh atau merampas hartanya,dan berdusta untuk menyelamatkan barang titipan (amanah) yang ada ditangannya.

No comments:

Post a Comment