Tuesday, January 25, 2011
Proyek Rahasia Inggris: Baju Perang 'Cair'
Sebuah
temuan baru
revolusioner dalam
dunia militer sedang
dikembangkan di Inggris.
Bentuknya, baju perang
antipeluru canggih yang
diharapkan bisa
menyelamatkan jiwa
para serdadu di medang
perang.
Bukan baju perang biasa,
alih-alih dibuat dari
material padat, ini
terbuat dari sejenis
cairan.
Para ilmuwan telah
menciptakan zat sangat
rahasia yang mampu
menyerap kekuatan
tembakan lawan atau
pecahan peluru. Zat ini
akan menebal dan
mengeras saat peluru
menyentuh sasaran.
Para pejabat pertahanan
Inggris meyakini, baju ini
akan lebih ringan,
fleksibel, dan
menawarkan
perlindungan yang lebih
besar untuk prajurit di
medan perang.
"Baju perang cair"
berteknologi tinggi ini
dipamerkan dalam
sebuah konferensi
militer di London,
berdampingan dengan
berbagai gadget ala
James Bond.
Apa bedanya dengan
baju perang biasa?
Para peneliti telah
memasukkan formula
futuristik, cairan yang
bisa menebal, di antara
lembaran Kevlar -- serat
fiber sintetis bahan
rompi antipeluru yang
kekuatannya lima kali
lipat dari baja -- untuk
menghasilkan baju
perang super.
Meski disebut cair,
molekul rahasia yang
dikembangkan ilmuwan
berbentuk mirip custard,
semacam puding, yang
relatif solid dan lebih
tebal dari cairan biasa.
Dengan bahan ini, para
ahli militer mengatakan,
berat baju perang yang
dihasilkan hanya
setengah dari berat
rompi antipeluru biasa,
yang memungkinkan
para prajurit melakukan
manuver lebih bebas.
Saat ini prajurit
mengenakan pelindung
tubuh berat yang
terbuat dari piring
keramik dan lapisan
Kevlar. Selain berat,
baju itu tentu saja tak
nyaman di zona perang
panas seperti
Afghanistan yang bisa
mencapai 50 derajat
Celcius.
Teknologi ini
dikembangkan oleh tim
ilmuwan dan perusahaan
peralatan keamanan
BAe System di Filton,
Bristol.
Para ilmuwan menguji
kedigdayaan material
itu dengan cara
menembakkan peluru
dari pistol kaliber 9
milimeter ke 31 lapis
Kevlar, dibandingkan
dengan 10 lapis Kevlar
yang dikombinasikan
dengan zat super itu.
Hasilnya, saat baju
pelindung cair terkena
proyektil, dampak itu
disebar di wilayah yang
lebih luas. Ini akan
mengurangi
kemungkinan tentara
terluka atau terbunuh
oleh kekuatan tembakan
peluru karena tidak
terkonsentrasi pada satu
wilayah kecil.
Sementara, baju
pelindung tradisional
memiliki efek samping:
menyebabkan memar,
tulang rusuk retak, dan
bahkan kerusakan organ
dalam.
BAE Systems akan
mengembangkan baju
perng canggih ini
sehingga bisa menahan
kekuatan senjata yang
lebih berat, termasuk
senapan serbu AK47
digunakan oleh Taliban.
Perusahaan pembuatnya
yakin tentara bisa
menggunakan rompi
pelindung baru dalam
dua tahun. "Ada cukup
banyak modal dari
Departemen
Pertahanan. Kami harap
ini segera bisa dipakai
serdadu di garis depan,"
kata Nick Haigh, juru
bicara BAe Systems,
seperti dimuat Daily
Mail, 13 Januari 2011.
"Rompi pelindung
tradisional Kevlar sangat
efektif tetapi terlalu
berat dan besar. Jika
kita mampu mengurangi
beban berat bagi
tentara, kerja mereka
akan lebih efektif. "
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment