Sunday, January 9, 2011
Gua di Vietnam Bisa Memuat Gedung 40 Lantai
Peneliti
menemukan gua yang
diklaim sebagai gua
terbesar di dunia, di
Vietnam bagian tengah,
dekat perbatasan
dengan Laos. Gua Son
Doong (artinya: gua
sungai gunung) yang
terletak di Taman
Nasional Phong Nha-Ke
Bang adalah gua yang
panjangnya 3,8 km,
dengan lebar sekitar 90
m, dan pada beberapa
bagiannya, memiliki
tinggi hingga 180 meter.
Seperti dilansir National
Geographic edisi Januari
2011, sebenarnya gua itu
sudah diketahui sejak
lama oleh penduduk
Vietnam. Namun, gua ini
belum pernah
dieksplorasi secara
serius. Nah, pada musim
semi lalu sekelompok
penelusur gua
profesional asal Inggris
berhasil 'membedah' gua
itu hingga tuntas.
Ternyata gua ini mampu
mengalahkan gua yang
selama ini dianggap
terbesar di dunia, yakni
gua Deer Cave, di Taman
Nasional Gunung Mulu,
Kalimantan, yang
memiliki panjang sekitar
2 km, lebar 150 m, dan
tinggi sekitar 120 m.
Gua ini sendiri
tersembunyi di hutan
belantara yang begitu
tebal sehingga sangat
sulit ditemukan. "Butuh
tiga ekspedisi untuk
menemukan gua Hang
Son Doong," ujar
Howard Limbert,
pemimpin ekspedisi ke
gua terbesar di dunia
itu.
Untuk menemukannya,
Limbert harus dibantu
oleh penduduk lokal
bernama Ho Khanh, yang
menemukan gua itu saat
ia muda karena dikejar-
kejar oleh pasukan
musuh saat perang
Vietnam.
Di dalam gua Son Doong,
ternyata terdapat
begitu banyak hal yang
luar biasa. Pada satu
bagian gua itu memiliki
ruangan yang begitu
besar, sehingga mampu
memuat stadion Football
Superdome di New
Orleans, Lousiana AS.
Di rongga yang
mahaluas itu, bahkan
terdapat semacam
hamparan hutan yang
ditumbuhi berbagai
pohon setinggi sekitar 30
m. Pada bagian lainnya,
gua itu malah mampu
memuat gedung
bertingkat 40 lantai,
karena memiliki tinggi
lebih dari 240 m.
Di bagian langit-
langitnya bahkan
terdapat semacam
gumpalan awan.
Sementara dari bagian
bawahnya terdapat
batu-batuan kalsit yang
menjulang ke atas
hingga sekitar 60 m. Ia
juga memiliki lorong-
lorong yang pada saat
tertentu terendam oleh
air, sehingga hanya bisa
dilalui pada musim
panas.
“Sebenarnya, kami tidak
berusaha mencari gua
terbesar di dunia, ” ujar
Deb, istri Howard, yang
pertama kali
menyambangi gua itu
dengan suaminya pada
1970. Deb berharap
penemuan ini bisa
meningkatkan taraf
hidup masyarakat desa
di sekitar gua itu.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment