Saturday, December 11, 2010

Indra nooyi,seorang wanita businesswomen dr India

VIVAnews- Bukan hal
yang baru bagi seorang
wanita mengelola bisnis.
Namun menjadi
'businesswoman' yang
berpengaruh tentu tak
banyak wanita bisa
meraihnya.
Salah satu wanita
berpengaruh adalah
Indra Nooyi, yang
menduduki rangking
pertama dari 50 most
powerful women in
business oleh Majalah
Fortune. Dia
mengalahkan para
eksekutif bisnis wanita
berpengaruh lainnya di
Amerika Serikat.
Lantas, siapakah
sesungguhnya Indra
Nooyi?
Indra Nooyi adalah
Chairman dan CEO
PepsiCo, perusahaan
makanan dan minuman
besar dunia. Beberapa
unit usaha Pepsi yaitu
Quaker, Pepsi-Cola,
Tropicana, dan
Gatorade, dan membuat
makanan kemasan di 200
negara. Dengan
pendapatan US$60
miliar, Pepsi Co
mempekerjakan 285 ribu
orang di seluruh dunia.
Nooyi merupakan
arsitek utama dari
strategi pertumbuhan
PepsiCo. Ia menjabat
sebagai Chairman dan
CEO pada 1 Oktober
2006. Dia merancang
strategi global
perusahaan lebih dari 1
dekade dan memimpin
restrukturisasi,
termasuk divestasi
restoran YUM! menjadi
sukses, akuisisi
Tropicana dan merger
dengan Quaker Oats.
Sebelum menjadi CEO, ia
menjadi presiden dan
Chief Financial Officer
mulai 2001. Ia
bertanggung jawab
mulai dari keuangan,
strategi, proses bisnis,
platform perusahaan
dan inovasi.
Dia lulusan Madras
Christian Colleh,
menapat gelar MBA dari
Indian Institute of
Management di
Calcutta, dan Master of
Public and Private
Management dari
Universitas Yale.
Namun sesungguhnya
perjuangan ibu dua putri
ini sungguh luar biasa.
Nooyi yang lahir di
Madras India 1955 ini
tumbuh di kalangan
kelas menengah dan
mendobarak aturan
konservatif.
Ia bergabung dengan tim
cricket wanita, ia juga
bahkan bermain gitar
dalam band-nya yang
semuanya wanita pada
saat belajar di Madras
Christian College.
Setelah mendapatkan
gelar sarjananya dalam
bidang kimia, fisika, dan
matematika, ia
melanjutkan mendaftar
di Indian Institute of
Management di
Calcutta.
Setelah bekerja di
beberapa perusahaan di
India, ia lalu hijrah ke
Amerika untuk belajar di
Amerika Serikat, dan
diterima di Yale
University Graduate
School of Management
di New Haven. Yang
mengejutkan, orang
tuanya setuju dan
membiarkan dia pindah
ke Amerika. Padahal,
pada 1978, tidak pernah
terdengar bahwa
seorang gadis India
terbang jauh menuntut
ilmu ke negeri seberang.
Untuk berjuang di
Amerika, ia harus
bekerja sebagai
resepsionis di malam
hari. Ia mengaku
mengerjakan seluruh
pekerjaan di musim
panas dengan
menggunakan kain sari
karena tidak mampu
membeli pakaian.
Bahkan ketika dia pergi
wawancara di
perusahaan konsultan
bisnis bergengsi, ia
menggunakan kain sari
karena tak mampu
membeli setelan baju
kerja.
Di Amerika ia bekerja
perusahan konsultan
bergengsi, Boston
Consulting Group pada
1980, dan berbagai
proyek perusahaan
internasional, ia bekerja
ke Motorola pada 1986
dan menjadi eksekutif
senior.
Kepemimpinannya
membuat ia dilirik oleh
Kepala General Electric
Jack Welch dan CEO
PepsiCo Wayne
Calloway, namun ia
memilih bekerja di Pepsi.
Ia lalu menjadi penentu
strategi utama Pepsi. Ia
bukan sekedar
mendesak PepsiCo
membangun kembali
identitas dan aset,
namun ia juga
berpengaruh dalam
sejumlah keputusan
penting. Ia negosiator
ulung dengan membuat
kesepakatan tingkat
tinggi. Pepsi lalu
memutuskan untuk
memisahkan divisi
restorannya pada 1997,
dan membuat KFC, Pizza
Hut dan Taco Bell
menjadi perusahaan
terpisah.
Ia juga menjadi kepala
deal maker untuk dua
akuisisi penting yaitu
membeli perusahaan jus
jeruk Tropicana sebesar
US$3,3 miliar pada 1998
dan Quaker Oats sebesar
US$14 miliar.
Dengan kesuksesan itu,
Nooyi dipromosikan
menjadi kepala
keuangan pada 2000. Itu
adalah jabatan tertinggi
wanita India diantara
perusahaan di Amerika.
Setahun kemudian, ia
diberi jabatan presiden
direktur. (hs)

No comments:

Post a Comment