Friday, December 24, 2010

Bumi Bergeser Antara Kutub Utara dan Selatan

Setiap
kurang lebih 200 ribu
tahun sekali, kedua
kutub planet Bumi, utara
dan selatan saling
bergeser. Umumnya,
pergeseran kedua kutub
itu membutuhkan waktu
ribuan tahun.
Scott Bogue, geolog dari
Occidental College dan
Jonathan Glen, peneliti
dari US Geological
Survey (USGS) yang
mengamati lava di
kawasan Nevada yang
telah berusia 15 juta
tahun.
Hasilnya, dari penelitian,
mereka menemukan
bahwa kutub planet
Bumi pernah bergeser
beberapa kali lipat lebih
cepat dibanding
kecepatan normal.
Setidaknya satu kali.
“Saat lava mendingin, ia
menyimpan catatan
medan magnet Bumi,”
kata Bogue, seperti
dikutip dari
Discovermagazine, 23
Desember 2010. “Setelah
mengamati lava yang
mengalami pendinginan
selama 2 tahun berturut-
turut, diketahui bahwa
lava di kawasan itu
bergeser 53 derajat dari
timur ke arah utara
dengan kecepatan 1
derajat setiap minggu,”
ucapnya.
Awalnya, keduanya
mengira ada kesalahan
dalam penelitian
mereka. Namun
pengujian lebih
mendetail
mengonfirmasikan pola
pergeseran tersebut.
Bukti lain terjadinya
pergeseran kutub
terekam oleh lava yang
ada di Oregon, yang
telah diteliti di tahun
1985 lalu.
Catatan geologi dari
medan magnet Bumi
juga umumnya
mengindikasikan bahwa
medan magnet utara-
selatan itu bergeser satu
kali setiap sekitar 200
ribu tahun. Pergeseran
terjadi secara lambat
dan membutuhkan 4 ribu
tahun untuk selesai.
Meski para ilmuwan
belum memastikan apa
yang membuat
bergesernya kedua
kutub, besi cair panas
yang mampu
menghantarkan listrik
yang mengalir di perut
bumi diperkirakan
menjadi penyebabnya.
Apalagi zat ini jugalah
yang menimbulkan
medan magnet yang ada
di kutub Bumi.
Temuan ini diperkirakan
akan memicu gelombang
perdebatan baru.
Sejumlah geolog
berpendapat bahwa saat
ini medan magnet juga
sedang menjalani
pergeseran.
Seperti dilaporkan
Science News, medan
magnet planet Bumi
semakin melemah
selama abad terakhir.
Meski demikian,
pergeseran medan
magnet tersebut tidak
akan terlalu banyak
mempengaruhi
kehidupan manusia.

No comments:

Post a Comment